Kondisi Iman Kita

21 Maret 2010

Matius 14:22-36

Dalam Ibrani 11:1 versi KJV maupun NKJV dikatakan: Now faith is the substance of things hoped for, the evidence of things not seen. Diawali dengan NOW (bentuk present). Jadi iman yang dimaksud adalah kondisi iman kita pada saat ini (present), bukan yang akan datang atau yang lalu.

Dalam perikop yang sudah kita baca, kalau kita perhatikan sebenarnya Yesus sedang menguji iman dari murid-murid pasca pelayanan sebelumnya (memberi makan 5000 orang) dan agar murid-murid semakin mengenal siapa yang ada bersama dengan mereka selama ini. Jika kita melihat di Markus 6:52 sebenarnya murid-murid masih ragu tentang pribadi Yesus.

Yesus yang memerintahkan murid-murid untuk bertolak ke seberang artinya Yesus juga yang akan bertanggung jawab atas keselamatan murid-murid. Demikian juga dalam hidup kita, saat ada perintah/firman yang harus kita , maka lakukan dengan iman, sisanya adalah bagian dari Tuhan (Yesus) yang bertanggung jawab atas perintah/firman Nya.

Kita bisa mengerti bagaimana kelelahan yang dialami murid-murid setelah seharian harus membantu pelayananan Yesus termasuk memberi makan 5000 orang. Mungkin saja saat itu sebagian dari mereka tertidur pulas atau dalam kondisi sadar/tidak sadar.


Dalam kondisi seperti itu mereka dikagetkan oleh tiupan angin sakal yang mengombang ambingkan perahu mereka.

Kita bayangkan yang terjadi saat itu, pasti ada kepanikan yang luar biasa, mungkin mereka juga menggerutu dalam hati “di mana Yesus”, padahal di dalam perahu ada beberapa nelayan yang seharusnya sudah terbiasa dengan kondisi ini.

Dalam kondisi tersebut “tiba-tiba” muncul sesosok manusia atau hantu yang menghampiri mereka berjalan di atas air. Saya percaya kita juga pasti syok dalam kondisi seperti ini. Sampai-sampai murid-muridnya mengira Yesus adalah hantu. Bukankah seringkali dalam pergumulan atau masalah berat yang kita hadapi kita tidak bisa membedakan yang mana dari Tuhan atau bukan. Yesus mengerti kondisi mereka saat itu dan berusaha menenangkan mereka dengan menyapa mereka “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” namun respon dari murid-murid adalah mereka masih ragu apakah yang berkata tersebut adalah benar-benar Yesus.

Petrus yang dengan lantang “menantang” Yesus dengan menyuruh Yesus agar Petrus bisa berjalan di atas air seperti yang Yesus lakukan, karena Petrus percaya kalau orang tersebut adalah Yesus, pasti Petrus bisa berjalan di atas air juga.

Di sini lah yang ingin saya sharingkan tentang demonstrasi iman.


Ada 6 kunci untuk mendemonstrasikan iman kita:

  1. Harus punya iman, dibutuhkan 1 langkah iman untuk memulai (ilustrasi tentang minum & pesawat)

  2. Ada ukuran iman (Rom 12:3):

  • Tidak punya iman (no faith) -> Markus 4:40 peristiwa Yesus meredakan angin rebut

  • Kurang beriman (little faith) -> Mat 6:30, 14:31 kotbah Yesus mengenai hal kekuatiran

  • Iman besar (such a great faith) -> Mat 8:10 peristiwa kesembuhan hamba perwira Kapernaum

  • Iman penuh (full of faith) -> Kis 6:5 Stefenus yang penuh iman dan Roh Kudus

Jadi jangan paksakan iman kita

  1. Fokus kita harus kepada Tuhan, bukan keadaan (air atau tiupan angin) -> saat itu angin belum reda!

  2. Iman tidak tergantung pada berapa lama kita menjadi orang percaya/usia rohani (ayat 36)

  3. Tujuan demonstrasi iman adalah untuk kemuliaan Tuhan (ayat 33, Mat 9:8)

  4. Tetap jalani hidup ini bersama Yesus (Yesus kembali naik perahu bersama murid-murid dan angin menjadi tenang), bersiaplah untuk demonstrasi iman berikutnya

    Jangan ragu untuk mendemonstrasikan iman kita karena iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah iman yang kosong (Yak 2:20) dan jangan hanya terfokus kepada hal-hal yang bersifat spektakuler, mulailah dari hal-hal kecil (Luk 16:10) .


    By Christanto Setiadi


0 Response to "Kondisi Iman Kita"

Post a Comment

Powered by Blogger