Mengubah Pencobaan Menjadi Kemenangan

22 November 2009

Pencobaan adalah sebuah realita yang dialami oleh banyak orang, siapapun dan dimanapun, tanpa pandang bulu. Yang menjadi pertanyaan disini adalah apakah pencobaan itu akan menghancurkan kehidupan kita ? Atau pencobaan itu akan kita ubah menjadi kemenangan ?
Ada stiker yang berbunyi “Apabila kehidupan menyodorkan sebuah jeruk kepada Anda, buatlah limun!” sesungguhnya pernyataan itu adalah benar. Dalam Alkitab banyak kisah orang-orang yang mengubah kekalahan menjadi kemenangan dan pencobaan menjadi kemenangan. Daripada menjadi korban lebih baik jadi pemenang !

Bagaimana cara mengubah pencobaan menjadi kemenangan ?
Memiliki sikap yang benar dalam menghadapi pencobaan (Yak 1:2) Ini adalah suatu keharusan, sebab bila tidak akan membuat seseorang terperosok ke dalamnya. “…anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan” , kata anggaplah itu merupakan istilah yang berarti menilai. Artinya pada waktu kita menghadapi pencobaan hidup, kita harus menilainya dengan mengingat akan apa yang sedang Tuhan lakukan bagi kita ( 1 Kor 10:13)

Pencobaan dalam hidup kita tidak semua sama: pencobaan itu bagaikan benang yang beraneka warna dan benang yang berjuntai-juntai yang dipakai oleh tukang tenun untuk membuat sebuah permadani yang indah. Pandangan menentukan hasil dan sikap menentukan tindakan dan nilai-nilai hidup yang kita yakini juga menentukan penilaian kita:
Jika kita lebih mementingkan kenyamanan daripada pembentukan watak(karakter) maka pencobaan akan mengalahkan kita. Jika kita lebih menghargai materi dan perkara-perkara jasmani daripada perkara-perkara rohani, maka kita tidak bisa menganggap pencobaan sebagai suatu kebahagiaan. Ayub memiliki pandangan yang benar ketika mengalami pencobaan. “Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.” (Ayub 23:10)
Jadi apabila pencobaan datang, ucapkanlah syukur dan ambillah sikap yang benar, jangan berpura-pura, melainkan pandanglah pencobaan itu dengan mata iman, karena pandangan Anda akan menentukan hasil.

2. Pentingnya memiliki iman yang kuat dalam menghadapi pencobaan (Yak 1:3)
Karena dengan Iman, seorang Kristen punya dasar untuk berharap, jadi iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan (Ibrani 11:1 dan 1 Yo 5:4-5)
Hubungan antara iman yang benar dan kehidupan yang saleh sangat perlu ditekankan dan iman yang sejati adalah iman yang teruji
Iman selalu diuji , Ketika Tuhan memanggil Abraham untuk hidup dengan Iman, Tuhan mengujinya untuk menambah imannya. Tuhan selalu menguji kita untuk mengeluarkan yang terbaik, tetapi setan menggoda kita untuk mengeluarkan yang terburuk. Ujian bagi iman kita benar-benar telah dilahirkan kembali.
Ujian bekerja bagi kita dan bukan melawan kita, Rasul Petrus berkata “…kemurnian imanmu jauh lebih tinggi daripada emas yang fana…” (1 Petrus 1:7)
Pencobaan bekerja bagi orang-orang yang percaya menurut Rasul Paulus, ia berkata: “…Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan…”(Roma 8:28) dan ia juga berkata : “Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami.” (2 Korintus 4:17)
Pencobaan yang digunakan dengan benar akan mendewasakan kita, “…Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.” (Roma 5:3-4) Satu-satunya cara Tuhan mengembangkan karakter kita dalam kehidupan kita adalah melalui pencobaan dan memiliki kesabaran bukan berarti menerima keadaan secara pasif, melainkan suatu ketekunan yang berani dalam menghadapi penderitaan dan kesukaran. Orang yang belum dewasa selalu tidak sabar, tetapi oran yang dewasa adalah sabar dan tekun. Ketidaksabaran dan ketidakpercayaan biasanya berjalan bersamaan. Seperti halnya iman dan kesabaran. Tuhan ingin menjadikan kita sabar karena kesabaran merupakan kunci bagi setiap berkat lainnya yang sedang Tuhan sediakan bagi kita (Ibrani 6:12)

3. Pentingnya memiliki hikmat Tuhan dalam menghadapi pencobaan (Yakobus 1:5)
Mengapa kita memerlukan hikmat pada saat mengalami pencobaan? Dengan hikmat Tuhan kita tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Tuhan kepada kita untuk menjadi dewasa. Hikmat menolong kita untuk mengerti bagaimana memanfaatkan keadaan ini untuk kebaikan kita dan kemuliaanNya. Hikmat artinya kemampuan rohani untuk melihat dan menilai kehidupan dan perbuatan dari sudut pandang Tuhan. Kesimpulan = Tuhan tidak menolong kita dengan menghilangkan pencobaan, tetapi dengan membuat pencobaan itu bekerja dalam kita, karena Tuhan ingin dalam pencobaan itu kita menjadi dewasa.
Sebab itu biarkanlah kesabaran Anda bertumbuh dan janganlah melarikan diri dari persoalan yang Anda hadapi karena apabila kesabaran Anda telah berkembang sepenuhnya maka Anda akan sanggup menghadapi segala sesuatu. Anda akan memiliki watak/karakter yang kuat, kerohanian yang dewasa maka anda akan mengalami kemenangan dalam kehidupan yang berkelimpahan!

GBU

0 Response to "Mengubah Pencobaan Menjadi Kemenangan"

Post a Comment

Powered by Blogger