Jaminan Rasa Aman yang Kekal

15 November 2009

Kalimat “Sekali diselamatkan, tetap selamat” tidak ditemukan dalam Alkitab. Keselamatan kita adalah masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Itu mengimplikasikan satu hubungan yang kontinyu dan satu proses yang terbuka daripada satu kondisi yang tetap. Orang yang memberikan dirinya kepada Yesus dan benar-benar bertobat dari dosa dapat menemukan kembali jaminan janji kehidupan kekal yang diberikan pada umat manusia yang percaya pada Tuhan yang tidak dapat berdusta. Alkitab mengatakan pada kita bahwa pemberian dan penggilan Tuhan diberikan tanpa adanya penyesalan (Roma 11:29).

Pekerjaan Tuhan Yesus bersifat kekal. Hal itu tidak bisa dicabut kembali. Sebagai bagian dari Alkitab, jaminan terbesar orang Kristen adalah memiliki kepastian rasa aman yang kekal melalui kesaksian hari demi hari dari kuasa Roh Kudus dalam kehidupan manusia dimana dia menjadi anak Tuhan dan fakta bahwa hari demi hari dia semain serupa dengan Yesus. Alkitab mengajarkan rasa aman dalam Roh Kudus dan dalam pribadi Tuhan.. Tuhan Yesus mengatakan : Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. (Yohanes 10:29).

Jadi kita sesungguhnya aman di tangan Tuhan, dan kita bisa beristirahat dalam perlindungan tangan kanan Tuhan, terus menerus memanjatkan doa syafaat untuk keperluan kita (Ibrani 7:25) dan Tuhan telah mengirimkan malaikat untuk mengawasi kita (Ibrani 1:14). Dengan kata lain : kita diselubungi dengan penolong yang mengagumkan. Kita harus terus menerus mengingatkan diri kita sendiri bahwa kita ini aman, dan bahwa Tuhan mengasihi kita, dan kita ini kepunyaan Tuhan. Alasan kita diselamatkan bukanlah karena kita kudus, suci atau melakukan pekerjaan baik, namun karena darah Yesus. Keselamatan datang melalui iman, dan itu bertahan karena iman.

Jadi kita seharusnya memiliki rasa aman. Namun, dalam waktu bersamaan, seharusnya tetap ada perasaan takut yang sehat terhadap kejatuhan. Kita seharusnya tidak memberikan diri datang pada Tuhan dan mengatakan : “Saya telah diselamatkan, jadi saya dapat melakukan apapun yang saya ingin lakukan”. Paulus mencela orang-orang yang mengajarkan bahwa seseorang dapat lancang berbuat dosa hingga anugerah Tuhan dapat turun berlimpah-limpah (baca Roma 6:1-2). Jika kita benar-benar mati untuk dosa, maka kita tidak akan menghidupi kehidupan dalam dosa lagi, tetapi kita akan memiliki tujuan untuk melayani Tuhan. Kita seharusnya berjalan dengan penghormatan, karena Tuhan adalah api yang menghanguskan, Pribadi yang mengagumkan : ”Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan (Ibrani 12:29). Saya tidak akan menyarankan siapapun untuk bersikap berani pada Tuhan karena adanya doktrin rasa aman yang kekal. Seseorang yang mengatakan : “Saya percaya bahwa sekali saya diselamatkan, saya akan selalu selamat, jadi saya akan pergi dan melakukan percabulan dan mencuri dan berbohong dan merampok”.

Itu adalah orang yang bodoh. Jika seseorang benar-benar mencintai Tuhan, maka ia tidak mau hal-hal buruk itu hadir dalam kehidupannya kembali. Dengan kata lain, setelah kita menerima keselamatan, maka kita harus tekun mengerjakan keselamatan yang telah Yesus berikan, salah satu contohnya adalah dengan cara bersaksi kepada orang lain bahwa kita telah diselamatkan karena pengorbanan Tuhan Yesus disalib. Dan keselamatan itu juga disediakan bagi semua orang yang mau menerimanya.

GBU

0 Response to "Jaminan Rasa Aman yang Kekal"

Post a Comment

Powered by Blogger