Keluarga yang melayani Tuhan

13 Juni 2010

Keluarga adalah kesatuan pokok dalam masyarakat. Bila keluarga tersebut kuat, maka kuatlah masyarakat, bangsa, dan gereja. Akan tetapi, bila perpautan dalam struktur keluarga itu hancur, maka tiap lapisan masyarakat pun menderita. Gereja, serta guru SM pun harus menerima tanggung jawabnya dengan jalan melayani keluarga secara menyeluruh. Jika gereja, serta guru SM tidak berbuat demikian, maka ia tidak dapat berharap akan mempunyai pelayanan yang tahan lama, yang akan membangun kerajaan Allah. Tiap program gereja setempat hendaknya diarahkan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan keluarga itu secara menyeluruh.

Larry Christenson menunjukkan pentingnya keluarga itu dengan mengatakan bahwa Allah telah menciptakannya.
Keluarga adalah milik Allah. Ia menciptakannya. Ia menentukan struktur dalam dari keluarga. Ia menetapkan maksud dan sasarannya. Karena izin dari Allah, maka pria dan wanita boleh bekerja sama dengan maksud Allah dan menjadi bagian dari maksud tersebut. Tetapi, rumah tangga yang mereka dirikan itu tetap merupakan lembaga yang didirikan oleh Allah. "... Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; ..." (Mazmur 127:1). Demi tindakan Allah, anak-anak menerima status mereka sebagai anggota keluarga. "Allah membuat orang-orang sebatang kara diam dalam rumah tangga" (Mazmur 68:6, terjemahan Barth).
Dengan demikian, maka pernikahan bukanlah pernikahan kita, melainkan pernikahan-Nya; bukan rumah tangga kita, melainkan rumah tangga-Nya; bukan anak-anak kita, melainkan anak-anak-Nya; bukan keluarga kita, melainkan keluarga-Nya.

Berdasarkan pendapat ini, maka pelayanan kepada keluarga dapat dianggap sebagai suatu keharusan. Memang, Sekolah Minggu harus menaruh perhatian khusus pada pertumbuhan dan perkembangan setiap muridnya, tetapi Sekolah Minggu juga tidak boleh melalaikan tanggung jawabnya terhadap keluarganya. Dalam beberapa hal, rencana tahunan gereja telah menuntut begitu banyak dari anggota-anggota keluarga secara perseorangan, sampai tidak mungkin bagi keluarga untuk bersenang-senang bersama. Sekolah Minggu harus melaksanakan tanggung jawabnya dalam menguatkan orang-orang, supaya kemudian mereka dapat menguatkan hubungan kekeluargaan di antara mereka.

Bagaimanakah caranya agar Sekolah Minggu dapat melayani keluarga seluruhnya?
1. Sebaiknya, pengajar pada tiap tingkatan usia mau berusaha untuk secara khusus menyampaikan prinsip Alkitab tentang keluarga. Tidak ada pengganti untuk pengetahuan ini, dan pengetahuan yang betul tentang keluarga sebagai suatu kesatuan akan menolong orang untuk menyadari tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga.

2. Suatu sikap yang bijaksana bila pengajar berusaha untuk mengenal seluruh anggota keluarga setiap murid. Meskipun persahabatan yang akrab dengan seluruh anggota keluarga itu biasanya tidak mungkin terjadi, namun ada gunanya bila secara sepintas lalu kita mengenal seluruh anggota keluarga mereka.

3. Suatu hal yang baik, bila mungkin, untuk mengadakan kegiatan- kegiatan yang melibatkan seluruh anggota keluarga murid, bukan saja untuk memperkuat persekutuan dalam keluarga itu, tetapi untuk memberikan kesempatan agar seluruh anggota keluarga murid dapat berkumpul dan bersenang-senang dengan keluarga lainnya.

Bagaimanakah caranya agar pelayanan kepada keluarga dapat menghasilkan keputusan-keputusan untuk menerima Kristus?
Pola Alkitab untuk Pekabaran Injil berpusat pada keluarga sebagai suatu kesatuan. Dalam zaman Perjanjian Lama, orangtua mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anak. Hal yang sama ditekankan pada masa Perjanjian Baru. Kepala penjara Filipi dimenangkan bagi Kristus, dan seisi rumahnya ikut serta dalam keputusan itu. Suatu hal yang baik untuk memenangkan anak-anak bagi Kristus, tetapi bagaimana dengan orangtua mereka? Jikalau orangtua dimenangkan di dalam Kristus, maka sudah sewajarnya anak-anak juga dimenangkan.

Mungkin usaha yang giat dalam Pekabaran Injil di
kalangan anak-anak telah memuaskan gereja dan membutakannya terhadap tugasnya untuk mengabarkan Injil kepada seluruh keluarga. Pola Alkitab ialah memenangkan orangtua, supaya mereka juga memenangkan anak-anak mereka. Nyatalah, bila proses ini tidak berhasil, maka gerejalah yang harus berusaha untuk memenangkan anak-anak.

Lebih tegas lagi, rumah tangga merupakan tempat yang baik sekali bagi seorang pengajar untuk berbicara tentang keselamatan kepada muridnya. Secara berkala, seorang pengajar yang berbakat dari sebuah Kelas Madya dapat mengunjungi rumah muridnya untuk mengerjakan suatu proyek atau untuk bermain-main dengannya. Dan dalam suasana yang penuh dengan kegembiraan ini, seringkali mudah bagi pengajar untuk beralih kepada percakapan yang berarti tentang keselamatan. Para pengajar hendaknya jangan melalaikan pentingnya mengadakan kontak dengan murid-murid mereka di rumah.

Gereja hendaknya mengadakan seminar dan konferensi tentang hidup kekeluargaan. Seorang pemimpin kaum muda yang terkenal memberikan ulasan bahwa kebangunan rohani yang sejati dimulai dengan kesadaran akan tanggung jawab rohani dalam keluarga. Jika hal ini benar, maka gereja harus berusaha sedapat mungkin agar setiap anggota keluarga dapat berkembang bersama-sama dengan selaras dan penuh kasih berdasarkan Injil.

By: Yahoo.com

0 Response to "Keluarga yang melayani Tuhan"

Post a Comment

Powered by Blogger